Enter Header Image Headline Here

Saturday, July 4, 2015

Kuliah Menyenangkan Dengan Edmodo




Pada kesempatan kali ini (Pidato Style) saya ingin menceritakan tentang penggunaan Edmodo selama kuliah Teknologi Komunikasi di semester 4 ini. Awal dari cerita saya ini lebih baik tahu dulu lah ya kehadiran social media saat ini sangatlah berpengaruh dalam kehidupan setiap manusia sehingga tidak usah heran bila setiap orang kini hampir punya gadget semua. Karena pada dasarnya itu manusia tak lekang dengan adanya teknologi karena manusia dan teknologi seakan sudah memiliki ikatan batin yang kuat diantaranya.

Langsung aja cerita tentang pengalaman saya menggunakan edmodo selama kuliah Teknologi Komunikasi yang diampu oleh Bapak Ali. Awalnya saya mikir kuliah Teknologi Komunikasi itu akan membahas tentang alat-alat komunikasi seakan pelajaran TIK dulu di masa SMP dan SMA yang indah, dan berpikir tentang Teknologi Komunikasi pasti bagi orang awam konotasinya langsung tertuju pada Internet dan Teknologi. 

Selama saya kuliah Teknologi Komunikasi ini saya dikenalkan dengan yang namanya edmodo ini meski sebelumnya saat SMA saya sudah dikenalkan dengan pemebelajaran online yaitu geschool.net yang mana hampir mirip dengan edmodo karena sama-sama pembelajaran online. Sebetulnya penggunaan media social macam ini sangatlah enak dan asik brother. Karena tidak selamanya tugas kuliah atau quiz itu dikerjakan di dalam kelas karena itu semua sudah masuk skema yang kampungan dan tidak go green karena penggunaan kertas yang berlebih haha. Namun dengan adanya edmodo ini kita mengerjakan quiz atau tugas secara online dan secara tidak langsung kita sudah menyelamatkan bumi dengan paperless.

Menurut saya selama menggunakan edmodo ini adalah asik dan menyenangkan dan gampang untuk diakses karena internet kini sudah menjamur dan dalam menggunakannya pun cenderung gampang karena fitur yang didalamnya hampir seperti facebook namun yang membedakan adalah kalau edmodo untuk pembelejaran dan facebook untuk kegiatan pribadi. Tentang tugas dan quiz bila membahas 2 itu sangatlah membuat kita bosen namun tugas dan quiz itu dimasukan ke dalam edmodo sehingga dalam mengerjakannya itu take home sehingga secara tidak langsung membuat mahasiswa lebih mudah mengerjakannya karena dikerjakan online dan gampang untuk disearching jawabannya dan gampang untuk mencontek teman hahahha.

Selama saya kuliah Teknologi Komunikasi, Saya pribadi sangatlah terbantu dan dipermudah dengan metode pembelajaran dengan media sosial macam edmodo ini. Dan terakhir yang bisa saya katakan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ali Rochman selaku Dosen pengampu mata kuliah ini yang sudah memberikan jalan pintas baru yang memudahkan mahasiswanya untuk berkembang dan kreatif. Salam Solidaritas!!!

Friday, April 10, 2015

New Media Bagi Anak-Anak




Oleh : Ghany Mahendra Putra (F1C013096)



Pengaruh media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih & intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya.

Di sepanjang kehidupannya, manusia melalui berbagai masa dan tahapan. Tidak diragukan lagi, tidak ada satupun masa yang lebih manis dan indah seperti masa yang dinikmati oleh anak-anak. Orang-orang dewasa senantiasa mengenang masa kecil mereka dengan penuh rasa suka cita dan mereka akan menceritakan peristiwa dan kenangan masa kecil itu dengan penuh semangat. Permainan, imajinasi, rasa ingin tahu, dan ketiadaan beban hidup, membuat masa kanak-kanak menjadi manis dan menarik buat semua orang. Namun, dewasa ini, para ahli psikologi dan sosial meyakini, era kanak-kanak di dunia sedang berhadapan dengan keruntuhan dan akan tinggal menjadi sejarah saja. Di masa yang akan datang, anak-anak di dunia tidak akan lagi menikmati masa kanak-kanak yang manis, yang seharusnya menjadi masa terpenting dalam membentuk kepribadian mereka.

Namun dimasa sekarang ini hal-hal tersebut berubah menjadi yang apa-apanya tergantung pada gadget dan teknologi saat ini. Dari hal tersebut bisa kita lihat bahwa betapa luar biasanya perkembangan teknologi saat ini menjadikan anak-anak semakin terkena akan dampak dari new media saat ini. New Media saat ini tidak kenal ampun dalam memperkenalkannya pada siapapun dan tidak mengenal usia dan status sosial yang dimiliki masyarakat. Karena saat ini gadget dan anak-anak menjadikan sudah seperti taman bermain dalam dunia virtual bagi anak tersebut.

Saat ini media sangat penting bagi perkembangan pola pikir bagi anak-anak nantinya, bagaimana tidak karena apa yang ditampilkan media akan sangat berbahaya kalau tidak ada penyaring utamanya yaitu orang tua karena media saat ini lebih mengedepankan untung ketimbang kualitas dalam hal itulah peran orang tua sangatlah penting supaya anak tidak tercemar media mainstream yang tidak kenal ampun.

Tayangan TV serta media lainnya juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak. Banyak pengetahuan umum serta sosialisasi perilaku positif seperti berbagi, bekerja sama dan sopan santun dapat dipelajari dari program tertentu. Namun, karena menonton TV juga bisa menimbulkan efek yang negatif bagi kesehatan maka orang tua harus membantu anak membuat pilihan media yang akan mereka konsumsi untuk mengoptimalkan penggunaannya.
Orang tua dapat menggunakan sistem rating bagi tayangan televisi, film dan games untuk mengetahui isi yang tidak layak dilihat anak seperti tindak kekerasan, konten pornografi/seksualitas atau tayangan penggunaan rokok serta minuman keras. Apalagi saat ini kita hidup di negara yang membebaskan penayangan TV sehingga orang tua harus lebih proaktif untuk bijak membuat peraturan menonton TV dan layar kaca bagi anak.
Sebaiknya orang tua saat ini harus mengawasi anak-anaknya dalam melihat tontonan yang ditontonnya supaya anak itu tidak salah dalam memilih hidupnya. Karena hidup itu berawal dari ketika kita kecil yang menjadikan hidup kita nantinya lebih berkualitas dan bermartabat untuk kedepannya.
Referensi :

Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of NewMedia : Social Shaping and Social Consequences of ITCs, Sage Publication Ltd. ondon. Chapter 3 : CHILDREN AND NEW MEDIA



Saturday, April 4, 2015

Internet Dalam Pandangan Masyarakat


Oleh : Ghany Mahendra Putra (F1C013096)



Perkembangan teknologi dan internet seperti sama halnya anak kembar yang saling betumbuh semakin pesat tiap harinya, bagaimana tidak teknologi dan internet saat ini sangat berpengaruh besar pada perubahan pola pikir manusia abad ke-21 ini. Internet dan teknologi sekarang  sudah seperti kita makan nasi setiap harinya karena teknologi dan internet saat ini sudah sangat vital perannya dalam masyarakat sosial. Setiap Negara kini berlomba-lomba dalam memajukan teknologi dan internetnya karena dengan seperti itu mereka akan dipandang oleh Negara lain dan akan diasumsikan mereka adalah bangsa yang maju nan canggih.

Dalam masa ini seseorang yang menganggap teknologi sebagai hal yang merugikan dan dapat mencelakainya akan berfikir dan berperspektif pesimis terhadap teknologi tersebut tidak terkecuali terhadap teknologi baru seperti “New Media” atau media baru seperti Internet, masyarakat tersebut berperspektif pesimis bisa karena tidak mengetahui keunggulan dan manfaat di balik terciptanya new media sehingga menganggapnya hanya akan menghilangkan nilai-nilai dari sebelumnya, seperti saling sapa dan saling membantu karena telah tergantikan oleh new media, bahkan ada sebuah istilah atau celotehan bahwa internet seperti media sosial telah “mendekatkan yang jauh tetapi telah menjauhkan yang dekat karena internet telah membantu kita untuk melancarkan proses komunikasi kepada orang lain yang jauh sekalipun dengan mudah dan terasa dekat, tetapi dengan kita melakukan hal itu terus menerus akan membuat ketika kita sedang dalam sebuah perkumpulan seseorang bisa sibuk sendiri sendiri dengan smartphone nya sehingga mendiamkan yang dekat.

Perkembangan yang pesat ini rupanya memunculkan berbagai perpektif yang berkembang dan dianut oleh masyarakat. Perpestif yang berkembang tersebut adalah perspektiif pesimis dan perspektif negatif. Perspektif akses internet yang pesimis, terjadi karena ketidak merataan akses yang didapat oleh masyarakat (Lievrouw:2006). Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Howard di Amerika Serikat menyatakan bahwa saat ini masih ada ketimpangan akses yang terjadi disana. Penelitian tersebut menyatakan bahwa internet rata-rata hanya diakses oleh orang yang berkulit putih, memiliki penghasilan berlebih dan berpendidikan tinggi. Laporan dari UCLA di Amerika Serikat tahun 2000 bahkan mengatakan bahwa ketimpangan penggunaan internet juga berkaitan dengan aspek gender yakni ditemukan bahwa 81,7% penggunaan internet didominasi oleh kaum wanita. Selain itu kesenjangan itu juga terkait dengan umur, dimana orang yang berumur lebih dari 66 tahun memiliki sedikit kemungkinan untuk dapat mengakses internet (Lievrouw:2006). Berbeda dengan perspektif pesimis mengenai akses internet yang sangat terbatas karena tidak semua orang bisa mengakses internet karena berbagai faktor yang melatar belakangi itu semua salah satunya faktor pendidikan, geografis, ekonomi, dan lainnya.  Perspektif Optimis lebih melihat bahwa internet memiliki fungsi dan peran yang luar biasa nantinya. Internet sebenarnya tidak terpatri pada faktor-faktor tadi karena lebih dari itu internet mampu digunakan oleh siapapun dan dimanapun.

Karena disisilan teknologi dan internet ini di dalam pandangan masyarakat juga ada yang berprespektif optimis karena dengan muculnya new media, biasanya orang yang berperspektif optimis adalah generasi muda yang melek teknologi dan lahir di abad ke-21 sehingg mereka tidak kaget dan gaptek terhadap teknologi, masyarakat yang memiliki optimis dengan adanya munculnya internet karena menganggap internet menjadi alat yang sangat revolusioner dan memiliki seribu manfaat sehingga mereka membuka diri untuk menggunakannya. Terlebih kini internet lebih efektif ketimbang surat kabar ataupun yang lain karena internet dan teknologi sekarang tidak mengenal usia, geografis, pendidikan, dan status. Karena semuanya kini bisa akses internet dimanapun kapanpun dimanapun.
Sumber Referensi:
Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consequences of ITCs, Sage Publication Ltd. London. Chapter 4 :Perspective on Internet Use: Access, Involvement an Interaction

Saturday, March 28, 2015

Media Dan Komunitas Di Zaman Sekarang

Di zaman yang pesat dan canggih ini manusia telah dimanjakan oleh media dan teknoogi  yang sangat membantu kehidupan manusia saat ini, Sehingga kehidupan manusia semakin maju dan semakin berpikiran modern. Media atau teknologi saat ini sangat membantu dalam kehidupan manusia dimana hampir semua pekerjaan dan kegiatan kini dilakukan di dalam sebuah media atau gadget bukan lagi dilakukan di sebuah kertas kosong yang berisi laporan pekerjaan atau semacamnya.

Masyarakat itu akan senang bila pekerjaan itu dikerjakan secara cepat dan  instan  hal itulah yang membuat teknologi  menyediakan  itu semua pada zaman  ini. Media memiliki karakter dan jenis masing-masing seperti media cetak yang meliputi koran  majalah dan buku, sementara media elektronik yaitu radio dan  televisi, ataupun media internet yang mencakup hal lebih luas lagi dari media sebelumnya, secara berkala media terus mengalami perkembanganya, dan dengan perkembangannya media masyarakt mulai membuka diri untuk menggunakannya untuk mencari informasi ataupun untuk hanya sekedar sebagai hiburan.

Awal mula dimana masyarakat mulai tertarik ialah ketika masyarakat menjadikan dunia virtual, menjadi dunia yang menarik bagi mereka adalah hasil bentukan sejak dulu. Dahulu, cikal bakal hal ini sangat terkait dengan teknologi komunikasi yang berkembang di era lalu. Jika kita coba melirik ke masa lalu. Awal mula ketertarikan masyarakat begitu besar dengan teknologi komunikasi adalah utamanya sejak zaman radio di sekitar tahun 1920.

Kemudian mulai adanya televisi juga makin memacu ketertarikan masyarakat dunia akan publikasi informasi pada tahun 1950 , dimana jangkauan siaran TV mulai meluas. Terlebih dengan adanya teknologi satelit dan ditemukannya komputer untuk pertama kali di tahun 1960. Pada era ini pula masuknya teknologi komunikasi paling canggih dan mutakhir dimana, seorang pakar ilmu komunikasi Evert M. Rogers menamainya dengan sebutan ” era interaktif “. Hal ini melahirkan sebuah produk teknologi bernama internet. Dan ini pula yang memicu lahirnya komunitas virtual dan komunitas organik.

Virtual Community merupakan sekumpulan individu yang memiliki minat yang sama. Sebuah kumpulan ini biasanya memiliki kebutuhan yang sama pada sebuah minat tertentu, khususnya dalam bidang internet. Yang mencetuskan Virtual Community adalah Rheingold dalam The Virtual Community. Homesteading on the Electronic Frontier (2000) memberikan pandangan tersendiri bagaimana hidup seperti di bawah dunia cyberspace. Rheingold menekankan pada jarak aktivitas dalam lingkungan sesungguhnya. Virtual Community itu lebih menekankan pada budaya dunia maya bahwa dalam komunikasinya baik antar individu ataupun kelompok mereka menggunakan media elektronik sebagai sarananya dan juga bisa dilengkapi dengan jaringan internet guna menunjang koneksi mereka yang bersifat online. Bentuk komunikasi yang ditonjolkan dalam komunitas ini lebih kepada komunikasi tak langsung, karena mereka hanya mengandalkan dukungan teknologi untuk berinteraksi. Orang dalam komunikasi virtual menggunakan kata untuk bertukar pandangan dan pendapat, terlibat dalam wacana intelektual, melakukan perdagangan, pertukaran pengetahuan, berbagai dukungan emosional, dan lainnya. Orang dalam komunikasi virtual melakukan segala hal seperti kehidupan nyata namun mereka tidak menampakan dirinya. Mereka hanya bergantung pada media elektronik untuk berinteraksi dengan individu atau kelompok lainnya.

Sedangkan organic community lebih menggambarkan pada suatu kelompok yang nyata akan keberadaanya dan keanggotaannya. Di dunia nyatapun mereka Nampak dan terlihat dan tidak dibalik bayang-bayang internet sehingga kelompok ini dapat dilihat dan dirasakan secara langsung baik oleh anggotanya maupun orang lain. Kelompok ini lebih menitikberatkan pada pertemuan langsung guna untuk membahas tujuan kelompok dan isu yang sedang beredar. Di organic community kerjasama itu sangat diutamakan karena dengan bekerjasama dan berinteraksi secara langsung dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan yang erat dan nantinya akan berdampak pada keefektifan dalam komunikasi dalam kelompok tersebut.

Kesimpulan Setiap perkembangan yang terjadi tentu memiliki dampak yang baik dan buruk, begitu pula dengan perkembangan teknologi dan media – terutama Internet, yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.Seperti televisi dan radio misalnya. Karena segala yang ada di dunia ini ada harga yang harus dibayar dan semuanya memiliki banyak dampak, masyarakat sebaiknya menelaah secara teliti supaya nantinya tidak terpontang-panting oleh kerasnya zaman saat ini.

Sumber Referensi :


Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006,   Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITC. Sage Publication Ltd : London.Chapter 2 : “Creating Community with Media : History, Theories and ScientificInvestigations.

Monday, March 16, 2015

Kenali Rockabilly Brother!!

Mengenal Rockabilly


Rockabilly adalah salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik Rock n'Roll yang muncul pada tahun 1950-an. Elvis Presley adalah bintang rockabilly yang paling terkenal. Walaupun hanya berlangsung singkat selama tahun 1950-an, gaya bermusik rockabilly berpengaruh besar terhadap musik rock dan budaya populer. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, rockabilly bangkit kembali dan bertahan sebagai sub-budaya hingga sekarang.

Pertama-tama, Rockability itu apa sih? Jadi, rockabilly ini adalah salah satu bagian dari genre music Rock ‘n’ Roll yang muncul sekitar tahun 1950an. Secara harfiah kata itu adalah sebuah penggabungan dari ‘Rock’ dan ‘Hilbilly’ – referensi silang antara Rock ‘n’ Roll dan dipengaruhi gaya musik country yang perkembangannya dibagi dalam sub-genre tersendiri.

Bagi para pecinta genre ini, Rockabilly bukan sekedar genre music, tetapi lebih dari itu. Ini merupakan suatu gaya hidup!. Cara mereka bermusik, mobil yang dimiliki, fashion yang digunakan dan sikap para artis Rockabilly ini yang jadi daya tarik bagi para pengikutnya, yang tak jarang ini akan jadi bahan hujatan bagi orang awam yang gak memahami style mereka.

Seperti dijelaskan sebelumnya, karena Rockabilly eksis sebagai genre musik sekalikus gaya hidup, maka gaya ini akan tetap memainkan peran penting dalam salah satu trend fashion di dunia. Ekspresi kebebasan terlihat dari pemilihan pakaian serta fashion yang mereka gunakan.
Sebenarnya mengidentifikasi orang yang bergaya Rockabilly, atau apa-apa aja sih yang dapat kita gunakan untuk terlhihat seperti para Rockabilly?
Sebenarnya untuk terlihat Rockabilly, bukan cuma gaya berpakaian aja bung! Tapi juga sikap. Usaha bagaimana kita bisa dengan percaya diri berpakaian dan terlihat keren dimata orang-orang yang memandang kita.
Tattoo adalah salah satu identitas dari gaya rockabilly yang gak bisa kita hilangkan. Biasanya para cowok dengan gaya ini memiliki tattoo dengan tinta lebih dari satu, yang mungkin merepresentasikan hidup mereka, kecintaan mereka dan jalan hidup yang mereka pilih.

Gaya Rambut

 

Penataan rambut merupakan salah satu bagian penting bagi para rockabilly ini. Mereka memiliki gaya rambut khusus dalam menunjukkan identitas mereka yang disebut dengan gaya rambut Quiff, yaitu penataan rambut kelimis disisir keatas yang diberi hair gell ini merupakan gaya wajib mereka, dan ini banyak menginspirasi para artis dunia yang sebenarnya mereka bukanlah benar-benar penggemar rockabilly.

Rockabilly Itu Tidak Jauh Dari Pomade


 Pomade secara sederhana merupakan salah satu jenis dari minyak rambut yang ada sekarang ini. Minyak rambut bisa berupa minyak, gel, krim dan pomade itu sendiri.

Perbedaan mendasar antara pomade dan ketiga jenis minyak rambut lainnya adalah terletak dari bahan dasar yang digunakan. Pomade berbahan dasar minyak kelapa, lanolin, wax, dan parfum serta tidak mengandung alkohol sementara gel cenderung menggunakan alkohol. 


Adapun minyak (hair tonic) berbentuk cair, sedangkan krim (hair cream) memiliki krim berzat enteng dan tidak kaku.Bahan dasar yang dimiliki pomade membuat gaya rambut khas pomade adalah rapih dan tersisir. Pomade juga membuat rambut tampak keras, berminyak, dan mengkilap. Salah satu kekurangan pomade adalah pomade agak sulit untuk dihilangkan dari rambut karena seperti yang telah disebutkan di awal, pomade berbahan dasar oil atau minyak.

Pomade berasal dari bahasa Perancis yang berarti Pommade "salep", itu sendiri timbul dari pomum Latin ("buah, apel") melalui Pomata Italia dari pomo, yang berarti "apel", karena resep salep asli berisi apel tumbuk. Satu hal yang membuat pomade berbeda dengan jenis minyak rambut lainnya adalah ternyata pomade memiliki sejarah yang cukup unik sehingga akhirnya bisa menjadi sebuah gaya menata rambut yang terus bertahan hingga sekarang ini.


Sejarah Pomade


Dianggap trendi, elit dan gentle sejak jaman Elvis Presley, ternyata gaya ini berawal dari gaya rambut kaum bawah!

Gaya rambut cowok itu nggak menentu musimnya, dulu cowok gondrong dianggap keren. Kesannya rebel, anak gunung, dan kaumnya Kurt Cobain banget. Selanjutnya gaya rambut spike dan rambut poni lempar ala anak emo juga sempat mewabah. Kalau dulu semakin berantakan dan keliatan rebel maka semakin keren, sekarang yang ngetrend adalah gaya rambut rapih klimis ala Elvis Presley. Bagian pinggirnya dipangkas tipis, lalu bagian atasnya disisir ke belakang dan dibuat mengkilat dengan minyak rambut jenis pomade. Se-rebel apa pun baju dan sepatu yang dipakai cowok sekarang, rambutnya sebisa mungkin rapih kayak gentlemen.

Sebenernya dari manakah asal usul gaya rambut ini? Kenapa tiba-tiba banyak banget cowok yang sebelumnya cuek bin dekil jadi pengen juga punya rambut rapih dan gentle gini?! Sejak kapan potongan top collection di abang-abang pangkas rambut nggak laku karena pelanggannya lebih banyak yang request potongan "pinggir tipis, atas biarin aja panjang." gini? Gimana bisa seorang cowok sekarang dandannya sama lama kayak cewek? Biar nggak kena ejek sama Om Jerinx Superman is Dead karena cuma bisa gaya tanpa tau asal usulnya, jadi kita bahas yuk sejarahnya.

 Ngehip Sejak Jaman Rockabilly

 Gaya rambut klimis gentle ini sebenarnya punya istilah tersendiri, yaitu gaya rambut pompadour. Emang sih banyak banget variasi gaya ini, tapi bentuk dasarnya adalah rambut disisir ke belakang pake minyak rambut jenis pomade biar mengilap dengan rambut bagian sampingnya dipangkas tipis. Pinggirnya cepak kayak ABRI, atasnya rapih klimis kayak menteri.

Banyak yang menganggap kalau gaya rambut ini muncul dari scene musik rockabilly di tahun 1950-an, Elvis Presley-lah yang paling memopulerkannya. Inget yah, Elvis Presley, bukan Elvis Sukaesih. Seperti yang disampaikan oleh abang Jerinx SID di tulisannya, selain para greaser (sebutan untuk anak muda Amerika yang doyan Rock and Roll ala Elvis Presley dan kroni-kroninya), gaya rambut pompadour ini banyak dipakai oleh para maniak mobil hot rodd.

Di masa '50-an itu, sebenarnya flower generation dan kaum hippies sedang giat-giatnya menyebarkan tren hidup woles, bebas, dan anti kemapanan. Gaya rambut pompadour jelas ditolak oleh para hippies karena terkesan elit. Karena itulah, peran para greaser dan hot-rodders cukup signifikan dalam mempertahankan gaya rambut pompadour itu. Pabrik-pabrik pomade di Amerika pun nggak jadi bangkrut gara-gara mereka.

Oya, sebenernya Indonesia juga termasuk early-adaptor loh soal gaya rambut pompadour ini. Coba aja inget-inget rambutnya para bapak Bangsa kita. Konon, Ir Soekarno dan Mohamad Hatta juga kerap pake pomade untuk bikin rambut sisir ke belakangnya makin syip. 

Hingga di tahun '80-an, budaya rockabilly sedikit-sedikit diadaptasi oleh para punk rocker. Hasilnya, anak punk nggak cuma bergaya rambut mohawk atau spike, tetapi juga klimis macho. Masih menurut abang Jerinx SID, menjamurnya gaya rambut pompadour sekarang ini dipicu oleh banyak munculnya barber shop (bukan toko yang menjual barbel) yang membawa kultur rockabilly, kustom-kulture dan punkrock. Dari Kalifornia, akhirnya fenomena barber shop tersebut menjamur juga ke Eropa, Jepang dan terakhir Asia.

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Our Office