Mengenal Rockabilly
Rockabilly adalah salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik Rock n'Roll yang muncul pada tahun 1950-an. Elvis Presley
adalah bintang rockabilly yang paling terkenal. Walaupun hanya
berlangsung singkat selama tahun 1950-an, gaya bermusik rockabilly
berpengaruh besar terhadap musik rock
dan budaya populer. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an,
rockabilly bangkit kembali dan bertahan sebagai sub-budaya hingga
sekarang.
Pertama-tama, Rockability itu apa sih?
Jadi, rockabilly ini adalah salah satu bagian dari genre music Rock ‘n’
Roll yang muncul sekitar tahun 1950an. Secara harfiah kata itu adalah
sebuah penggabungan dari ‘Rock’ dan ‘Hilbilly’ – referensi silang antara
Rock ‘n’ Roll dan dipengaruhi gaya musik country yang perkembangannya
dibagi dalam sub-genre tersendiri.
Bagi para pecinta genre ini, Rockabilly
bukan sekedar genre music, tetapi lebih dari itu. Ini merupakan suatu
gaya hidup!. Cara mereka bermusik, mobil yang dimiliki, fashion yang
digunakan dan sikap para artis Rockabilly ini yang jadi daya tarik bagi
para pengikutnya, yang tak jarang ini akan jadi bahan hujatan bagi orang
awam yang gak memahami style mereka.
Seperti dijelaskan sebelumnya, karena
Rockabilly eksis sebagai genre musik sekalikus gaya hidup, maka gaya ini
akan tetap memainkan peran penting dalam salah satu trend fashion di
dunia. Ekspresi kebebasan terlihat dari pemilihan pakaian serta fashion
yang mereka gunakan.
Sebenarnya mengidentifikasi orang yang
bergaya Rockabilly, atau apa-apa aja sih yang dapat kita gunakan untuk
terlhihat seperti para Rockabilly?
Sebenarnya untuk terlihat Rockabilly,
bukan cuma gaya berpakaian aja bung! Tapi juga sikap. Usaha bagaimana
kita bisa dengan percaya diri berpakaian dan terlihat keren dimata
orang-orang yang memandang kita.
Tattoo adalah salah satu identitas dari
gaya rockabilly yang gak bisa kita hilangkan. Biasanya para cowok dengan
gaya ini memiliki tattoo dengan tinta lebih dari satu, yang mungkin
merepresentasikan hidup mereka, kecintaan mereka dan jalan hidup yang
mereka pilih.
Gaya Rambut
Penataan rambut merupakan salah satu bagian penting bagi para rockabilly
ini. Mereka memiliki gaya rambut khusus dalam menunjukkan identitas
mereka yang disebut dengan gaya rambut Quiff, yaitu penataan rambut
kelimis disisir keatas yang diberi hair gell ini merupakan gaya wajib
mereka, dan ini banyak menginspirasi para artis dunia yang sebenarnya
mereka bukanlah benar-benar penggemar rockabilly.
Rockabilly Itu Tidak Jauh Dari Pomade
Pomade
secara sederhana merupakan salah satu jenis dari minyak rambut yang ada
sekarang ini. Minyak rambut bisa berupa minyak, gel, krim dan pomade
itu sendiri.
Perbedaan mendasar antara pomade dan ketiga jenis
minyak rambut lainnya adalah terletak dari bahan dasar yang digunakan.
Pomade berbahan dasar minyak kelapa, lanolin, wax, dan parfum serta
tidak mengandung alkohol sementara gel cenderung menggunakan alkohol.
Adapun minyak (hair tonic) berbentuk cair, sedangkan krim (hair cream) memiliki krim berzat enteng dan tidak kaku.Bahan
dasar yang dimiliki pomade membuat gaya rambut khas pomade adalah rapih
dan tersisir. Pomade juga membuat rambut tampak keras, berminyak, dan
mengkilap. Salah satu kekurangan pomade adalah pomade agak sulit untuk
dihilangkan dari rambut karena seperti yang telah disebutkan di awal,
pomade berbahan dasar oil atau minyak.
Pomade berasal dari
bahasa Perancis yang berarti Pommade "salep", itu sendiri timbul dari
pomum Latin ("buah, apel") melalui Pomata Italia dari pomo, yang berarti
"apel", karena resep salep asli berisi apel tumbuk. Satu hal
yang membuat pomade berbeda dengan jenis minyak rambut lainnya adalah
ternyata pomade memiliki sejarah yang cukup unik sehingga akhirnya bisa
menjadi sebuah gaya menata rambut yang terus bertahan hingga sekarang
ini.
Sejarah Pomade
Dianggap trendi, elit dan gentle sejak jaman Elvis Presley, ternyata gaya ini berawal dari gaya rambut kaum bawah!
Gaya rambut cowok itu nggak menentu musimnya, dulu cowok gondrong dianggap keren. Kesannya
rebel, anak gunung, dan kaumnya Kurt Cobain banget. Selanjutnya gaya rambut
spike
dan rambut poni lempar ala anak emo juga sempat mewabah. Kalau dulu
semakin berantakan dan keliatan rebel maka semakin keren, sekarang yang
ngetrend adalah gaya rambut rapih klimis ala Elvis Presley. Bagian
pinggirnya dipangkas tipis, lalu bagian atasnya disisir ke belakang dan
dibuat mengkilat dengan minyak rambut jenis pomade. Se-
rebel apa pun baju dan sepatu yang dipakai cowok sekarang, rambutnya sebisa mungkin rapih kayak
gentlemen.
Sebenernya dari manakah asal usul gaya rambut ini? Kenapa tiba-tiba
banyak banget cowok yang sebelumnya cuek bin dekil jadi pengen juga
punya rambut rapih dan
gentle gini?! Sejak kapan potongan
top collection di abang-abang pangkas rambut nggak laku karena pelanggannya lebih banyak yang
request
potongan "pinggir tipis, atas biarin aja panjang." gini? Gimana bisa
seorang cowok sekarang dandannya sama lama kayak cewek? Biar nggak kena
ejek sama Om Jerinx Superman is Dead karena cuma bisa gaya tanpa tau
asal usulnya, jadi kita bahas yuk sejarahnya.
Ngehip Sejak Jaman Rockabilly
Gaya rambut klimis
gentle ini sebenarnya punya istilah tersendiri, yaitu gaya rambut
pompadour.
Emang sih banyak banget variasi gaya ini, tapi bentuk dasarnya adalah
rambut disisir ke belakang pake minyak rambut jenis pomade biar mengilap
dengan rambut bagian sampingnya dipangkas tipis. Pinggirnya cepak kayak
ABRI, atasnya rapih klimis kayak menteri.
Banyak yang menganggap kalau gaya rambut ini muncul dari scene musik
rockabilly di tahun 1950-an, Elvis Presley-lah yang paling
memopulerkannya. Inget yah, Elvis Presley, bukan Elvis Sukaesih. Seperti
yang disampaikan oleh abang Jerinx SID
di tulisannya,
selain para greaser (sebutan untuk anak muda Amerika yang doyan Rock
and Roll ala Elvis Presley dan kroni-kroninya), gaya rambut
pompadour ini banyak dipakai oleh para maniak mobil hot rodd.
Di masa '50-an itu, sebenarnya
flower generation dan kaum
hippies sedang giat-giatnya menyebarkan tren hidup woles, bebas, dan anti kemapanan. Gaya rambut
pompadour jelas ditolak oleh para
hippies karena terkesan elit. Karena itulah, peran para
greaser dan hot-rodders cukup signifikan dalam mempertahankan gaya rambut
pompadour itu. Pabrik-pabrik pomade di Amerika pun nggak jadi bangkrut gara-gara mereka.
Oya, sebenernya Indonesia juga termasuk
early-adaptor loh soal gaya rambut
pompadour
ini. Coba aja inget-inget rambutnya para bapak Bangsa kita. Konon, Ir
Soekarno dan Mohamad Hatta juga kerap pake pomade untuk bikin rambut
sisir ke belakangnya makin syip.
Hingga di tahun '80-an, budaya rockabilly sedikit-sedikit diadaptasi
oleh para punk rocker. Hasilnya, anak punk nggak cuma bergaya rambut
mohawk atau spike, tetapi juga klimis macho. Masih menurut abang Jerinx
SID, menjamurnya gaya rambut
pompadour sekarang ini dipicu oleh banyak munculnya
barber shop
(bukan toko yang menjual barbel) yang membawa kultur rockabilly,
kustom-kulture dan punkrock. Dari Kalifornia, akhirnya fenomena barber
shop tersebut menjamur juga ke Eropa, Jepang dan terakhir Asia.